Entri Populer

Written By bodrekcin on Tuesday, 5 August 2014 | 00:56

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI DI JAWA POS SURABAYA







OLEH:
SUPRAN NUR KOLIK
NIS.
KOMPETENSI KEAHLIAN :TEKNIK KOMPUTER & JARINGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SAMBENG
Alamat :Jl.Raya Pasar Legi No.1 Kec.Sambeng Lamongan
Telp.(0322) 7738099 e-mail :smkn1sambeng@gmail.com



LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI DI JAWA POS SURABAYA


Dengan  diajukanya  sebagai salah  satu syarat  untuk  mengikuti  Ujian  Akhir  Nasional  pada  sekolah  menengah  kejuruan  Nergri 1 Sambeng  Tahun  pelajaran 2013/2014






OLEH
SUPRAN NUR KOLIK
NIS:
KOMPETENSI  KEAHLIAN  : TEKNIK  KOMPUTER  &  JARINGAN
PEMERINTAH  KABUPATEN  LAMONGAN
DINAS  PENDIDIKAN
SMK  NEGERI  1  SAMBENG
Alamat : Jl.Raya  Pasar  Legi No.1 Kec.sambeng  Lamongan
Telp.(0322) 7738099 Website : smkn1sambeng.sch.id


HALAMAN PENGESAHAN
Laporan  kunjungan  Industri  di  Jawa  POS  Surabaya  yang   disusun  oleh  Supran  nur  kolik  NIS : Kompetensi  Keahlian  Teknik  Komputer  dan  Jaringan
Telah  diterima  dan  disetujui  sebagai  salah  satu  syarat  untuk  ikut  serta  mengikuti  Ujian  Akhir Nasional  disekolah  Menengah  Kejuruan  Negeri  1  Sambeng.


Ka.Kompetensi   Keahlian                                                      Sambeng,   Oktober 2013
                                                                                                Pembimbing

JAYAT,S.Kom                                                                        ARIS SUYANTO RIBOWO,S.Kom
NIP:

Mengetahui
Kepala  Sekolah

Drs.ALI IMRON
Pembina
NIP . 19640105199103 1 003



MOTTO
 Jangan kembangkan mulut tapi kembangkanlah skillmu
·         Hidupmu akan berarti jika engkau mau berusaha untuk belajar
·         Pendidikan bukan persiapan untuk hidup tapi pendidikan adalah hidup itu sendiri


Kata  Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Hakikat  belajar  adalah  aktifitas  perubahan  tingkah  laku  pembelajaran. Perubahan tingkah  laku  akan  tercapai  melalui  kerja  keras  dan usaha  cerdas  serta   siapapun  mereka  yang   terlibat  dalalm  proses  pembelajaran.
                        Allhamdulilah,  segala  puji  syukur  kami  panjatkan  kehadirat  Allah SWT  karena  berkat  pertolongan-NYA  laporan  kunjungan  industri kelas  XI  tkj  di  JAWA  POS  SURABAYA  ini  dapat  terwujud.
            Laporan  studi  lapangan  ini  di  susun  dengan  tujuan  agar  dapat  dijadikan  acuan  semua  kegiatan  yang  akan  dilakukan  sekaligus  sebagai  pedoaman  bagi  peserta  panduan  studi  lapangan  kelas XI  dalam  pembuatan  laporan  setelah   kegiatan  ini.
Ucapan  terimakasih  yang sebesar-besarnya  kami  sampaikan kepada:
1.    Drs.ALI IMRON,MM  selaku  kepala  SMK  Negeri  1  Sambeng  yang  telah  memberikan  pengarahan  kepada  kami.
2.    Aris Siswanto Ribowo,S.kom  selaku  pembimbing  dan  wali  kelas  XI  tkj.
3.    Jayat,S.kom  selaku  kaprog TKJ.

Kami  menyadari  bahwa  dalam  penyusunan  laporan  kunjungan  industri  ini  masih  kurang  sempurna,  untuk  itu  kritik  dan  saran  yang  membangun  bagi  kami  sangatlah  diharapkan.  Semoga  laporan  ini  dapat  bermanfaat  bagi  kita  semua.
Sambeng, Oktober 2013
Penyusun


DAFTAR  ISI

a.    Halaman  Judul.................................................................

b.    Halaman  Pengesahan.......................................................
 
c.    Halaman Motto...................................................................

d.    Kata Pengantar..................................................................

e.    Daftar Isi................................................................................

f.     Daftar Gambar.....................................................................


g.    Daftar Lampiran..................................................................

  

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang................................................................................
1.2  Tujuan Kunjungan Industri (KI)........................................................
1.3  Manfaat............................................................................................
BAB II ISI LAPORAN
            2.1 Profil Perusahaan...........................................................................
                        a. Sejarah Berdirinya Perusahaan............................................
                        b. Struktur Organisasi...............................................................
            2.2 Pengumpulan Data.........................................................................
            2.3 Produk Perusahaan........................................................................
            2.4 Proses Produksi.............................................................................
            2.5 Kegiatan apaerusahaan..................................................................
BAB III PENUTUP
3.1  Simpulan..........................................................................................
3.2  Saran...............................................................................................



DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gedung JAWA POS  SURABAYA............................................
Gambar 2. Kantor pembuatan berita...........................................................
Gambar 3. Alat pengembangan berita........................................................
Gambar 4. PC yang digunakan pada setiap ruang kerja.............................
Gambar 5. Ruang kerja ...............................................................................

  
BAB I : PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Pengembangan teknologi informasi (TI) pada akhirnya akan mengubah sejarah dunia kesatu masyarakat yang luas dan berbudaya informasi. Perlunya diadakan Kunjungan Industri ini agar siswa bisa mengetahui bagaimana perkembangan teknologi yang semakin mendunia  dikehidupan masyarakat, dan supaya siswa-siswi bisa menghasilkan pengembangan maupun keterampilan dalam pengoperasian teknologi informasi (TI) untuk kebutuhan dimasa yang akan datang , agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi saat ini.

1.2  TUJUAN KUNJUNGAN INDUSTRI (KI)
1.    Agar siswa-siswi bisa mengetahu dunia luar yang memiliki perkembangan yang mulai pesat dibidang teknologi ,yang nantinya mereka akan dituntut untuk bisa bekerja dengan kemsjusn teknologi saat ini.
2.    Menerapkan sikap disiplin untuk belajar sungguh-sungguh agar saat lulus nanti bisa memegang sebuah ilmu serta pengalaman yang cukup untuk masuk dan diterapkan di dunia industri.

1.3  MANFAAT DAN PENTINGYA KUNJUNGAN INDUSTRI
Dalam dunia usaha sangat berperan sekali dalam sebuah pengalam para siswa maupun siswi yang masih dalam tahap pembelajaran yang nantinya akan ikut serta dalam pengembangan dunia industri tersebut , dan dunia industri yang berpengaruh dalam pengembangan ilmu dan yang terpenting kunjungan industri ini dapat meberi dan menambah pengalaman yang lebih sehingga kita tidak akan kesulitan jika suatu saat akan bekerja di dunia industri yang sesungguhnya.


BAB II : ISI LAPORAN
2.1 PROFIL PERUSAHAAN 
             

Dari berbagai sumber yang dikumpulkan penulis, diperoleh keterangan bahwa Jawa Pos merupakan salah satu surat kabar terbesar dan tertua di Jawa Timur. Dalam tulisan Irawan (2003 ; 74) disebutkan bahwa Jawa Pos didirikan oleh The Cung Shen atau Soeseno Tedjo pada tanggal 1 Juli 1949.
Sebagai salah satu sebuah perusahaan penerbitan tertua di Jawa Timur, menurut situs www.scribd.com, Jawa Pos sempat beberapa kali mengalami perubahan ejaan dan tulisan yakni pada JAVA POST (1949-1954), DJAWA POST (1954-1957), berganti lagi menjadi DJAWA POS (1957-1960) dan sejak 1960 menjadi JAWA POS.
Salah satu ciri khas tulisan dalam Jawa Pos dari terbitan pertamanya adalah cenderung kritis dan tanpa basa-basi. Hal ini dipengaruhi oleh kepemimpinan Goh Tjing Hok, seorang republiken yang kerap beroposisi dengan pemerintah.Goh Tjing Hok sendiri menyadari bahwa kondisi kemerdekaan yang relatif masih bayi harus dipertahankan sekuat-kuatnya dari pengaruh ancaman pendudukan kembali kolonial Belanda.
Keluar dari ancaman pendudukan, Goh Tjing Hok masih sering medapatkan teguran karena tulisan-tulisannya di Jawa Pos. Salah satunya pada tahun 1951 Goh Tjing Hok masuk penjara selama enam bulan karena tuduhan membocorkan rahasia negara lewat berita tentang rancangan kebijakan kabinet Soekiman-Soewirjo untuk mematikan Partai Komunis Indonesia.
Pola pemberitaan yang kritis dari Jawa Pos, menyebabkan Partai Komunis Indonesia saat itu merasa gerah karena sering dipojokan posisinya ditengah masyarakat. Merasa perlu untuk menandingi Jawa Pos, PKI kemudian secara resmi menerbitkan surat kabar Djawa Timoer yang dipimpin oleh Djoeki A.Azis.
Lewat pemberitaannya, Djawa Timoer balas memuat tulisan yang menyerang Jawa Pos. Tidak hanya itu, Pimpinan Redaksi Jawa Pos saat itu Thio Oen Sik (Setyono) merasa perlu meminta perlindungan dari PWI Soerabaya akibat ancaman terhadap dirinya. Selanjutnya oleh PWI, Setyono dianjurkan untuk mengundurkan diri sementara dari kedudukan sebagai Pimred yang selanjutnya dipegang oleh Moestopo, salah seorang Wapimred Jawa Pos yang juga terkenal lantang dan keras terhadap PKI.
Sirkulasi Jawa Pos pada awal terbitnya sangat sedikit. Jawa Pos hanya pernah dicetak sebanyak 1000 eksemplar pada tahun 1949 dan 4000 eksemplar pada tahun 1954. Tahun 1957 hanya berjumlah  400 eksemplar. Pada kurun waktu 1960 sampai dengan 1965, tiras Jawa Pos naik menjadi 10.000 eksemplar dan puncaknya dicapai pada tahun 1970 dengan jumlah 20.000 eksemplar.
Prestasi ini ternyata merupakan puncak prestasi pengelola Jawa Pos generasi pertama. Terbukti pada tahun 1981, tiras Jawa Pos merosot sampai dengan 7000 eksemplar. Di Surabaya sendiri, Jawa Pos saat itu tidak bisa menjual lebih dari 2000 eksemplar, di Malang, hanya 250 eksemplar.
Tahun 1982, Jawa Pos dibeli oleh Grafiti Pers-Tempo Group. Pilihan Chung-Shen terhadap Grafiti Pers disebabkan faktor psikologis, bahwa sebagai pendiri Jawa Pos, ia lebih rela menyerahkan perusahaannya kepada perusahaan yang belum pernah bergerak di bidang yang sama (penerbitan koran) daripada yang sudah masuk dalam jaring bisnis media koran harian. Alasannya bahwa Jawa Pos akan lebih diperhatikan dan dianak tirikan oleh pemilik barunya.
Eric Samola, sebagai pimpinan dari Grafiti Pers mempercayakan kepada Dahlan Iskan, yang semula adalah kontributor Tempo (menurut sumber lain Dahlan Iskan adalah Kepala Biro Tempo saat itu) untuk wilayah Surabaya, guna mengelola Jawa Pos.    
Berkat kegigihan Dahlan Iskan, Jawa Pos berhasil meraup kemajuan yang pesat dari sisi sirkulasi dan pengiklan. Peningkatan oplah yang paling tajam adalah pada tahun 1996 dimana Jawa Pos bertiras 20.351 eksemplar tiap hari. Dengan tiras ini, Jawa Pos hampir mutlak mendominasi peredaran koran di Indonesia Bagian Timur
Penguasaan sirkulasi daerah Jawa Timur dan Indonesia Timur, menjadi tulang punggung bagi perkembangan group Jawa Pos, termasuk diantaranya dengan menggandeng puluhan koran lokal untuk bergabung dengan Jawa Pos dengan konsep bapak angkat. Dengan konsep seperti oplah Jawa Pos per hari sangat besar. Menurut keterangan Kurniawan Muhammad, salah seorang redaktur Jawa Pos, oplah koran ini (tidak termasuk grup medianya) di Jawa Timur mencapai 400.000 eksemplar per hari.
Dalam situs wikipedia didapatkan keterangan bahwa koran ini menjadi sangat kuat dan mmeiliki jejaring pemberitaan “tanpa batas” karena memiliki Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Seorang redaktur Jawa Pos kepada penulis pernah mengatakan bahwa andaikata seluruh wartawan dari sebuah radar Jawa Pos tidak bekerja dalam satu hari pun, Jawa Pos dengan halaman radarnya tetap bisa terbit.
Tahun 2002, Jawa Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik, hanya 45 menit bermobil dari Surabaya.
Setelah sukses mengembangkan media cetak di seluruh Indonesia, pada tahun 2002 Jawa Pos Grup mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam, Riau TV di Pekanbaru, FMTV di Makassar, PTV di Palembang, Parahiyangan TV di Bandung.
Memasuki tahun 2003, Jawa Pos Group merambah bisnis baru : Independent Power Plant. Proyek pertama adalah 1 x 25 MW di Kab. Gresik, yakni dekat pabrik kertas. Proyek yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di Kaltim, bekerjasama dengan perusahaan daerah setempat
b.    Struktur Organisasi

2.2 TEKNIK PENGAMBILAN DATA
            Dalam teknik pengumpulan data penulisan laporan ini diperoleh dari JAWA POS SURABAYA dengan cara penulis mengunjungi atau datang bertanya langsung kelokasi atau dari pihak yang bersangkutan denga perusahaan, disana ada pemandu dari JAWA PO S SURABAYA yang kemudian akan menjelaskan secara detail tentang sejarah atau profil lengkap dari JAWA POS SURABAYA dengan menggunakan proyektor.
            Setelah penjelasan tentang profile perusahaan lalu mengadakan sesi tanya jawab. Sestelah iti akan diajak untuk menjelajahi tempat-tempat di JAWA POS SURABAYA , dan selain utu data ini juga di peroleh dari buku panduan yang diberika bapak/ibu guru untuk mempermudahkan dalam penyusunan laporan Kunjungan Industri.

2.3 PRODUK PERUSAHAAN
•           Jawa Pos (utama), berisi berita-berita utama, politik, ekonomi/bisnis, Jawa Timur, nasional, internasional, dan rubrik-rubrik tematik lainnya.
•           Metropolis, berisi berita Kota Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo dan Gresik), Deteksi (halaman untuk remaja, salah satunya berisi polling harian), hiburan, kesehatan, teknologi, dan rubrik-rubrik "ringan" lainnya serta rubrik mingguan
•           Olahraga, berisi berita-berita olahraga, terutama ulasan mengenai sepak bola dan balap (Formula 1, MotoGP). Seksi ini juga berisi iklan baris.
•           DetEksi berisi berita tentang kehidupan remaja, mulai dari otomotif, style, techno, hingga anime. terdiri dari 3 halaman yang disisipkan pada bagian Metropolis. Hingga kini detEksi Jawa Pos aktif mengadakan event seperti DetEksi Basketball League, Dan MAding Championship. Halaman ini kini telah menjadi bacaan wajib bagi remaja di Surabaya. Seksi ini semua crew-nya masih berstatus mahasiswa, mulai dari reporter, editor, hingga fotografer.

2.4 PROSES PRODUKSI PERUSAHAAN
     
Para wartawan Koran Jawa Pos mencari berita di lapangan sejak dini hari pukul 00.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, kemudian dikirimkan ke server. Setiap harinya wartawan selalu bekerja sedemikian rupa untuk mencari berita-berita yang terbaru dan terkini. Sesuai dengan slogannya “Selalu ada yang baru”, sebisa mungkin menyuguhkan berita yang teraktual hanya untuk pembacanya.
            Pada pukul 16.00 WIB para wartawan segera datang menuju kantor Jawa Pos untuk membuat berita. Berita boleh dibuat pada saat berada di lapangan atau saat telah berada di kantor, kemudian dikirim ke server news. Setelah itu berita akan diambil oleh redaktur (orang yang bertanggungjawab terhadap halaman) yang akan diberi judul oleh redaktur tersebut. Pengerjaan penulisan berita tersebut dapat dilakukan dari sore hari dan berakhir hingga malam hari. Berita yang ditulis berasal dari empat sumber, yaitu dari wartawan Jawa Pos, wartawan media grup Jawa Pos, wartawan dari kantor berita, dan berita yang didapat dari masyarakat sekitar. Setiap media grup akan mengirimkan lima foto dan berita yang terbaik pada saat itu untuk dikirim ke pusatnya yaitu Jakarta.
            Berita yang akan diolah selalu mengikuti prosedur yang telah diterapkan. Berita yang telah ditulis wartawan tadi, akan dikirim ke server news yang kemudian diambil oleh orang yang bertanggungjawab terhadap halaman atau yang biasa disebut dengan redaktur. Tugas redaktur nantinya akan memberi judul pada pembahasan koran tersebut. Pemilihan judul pastinya harus yang dapat membuat pembacanya tertarik untuk membacanya. Setelah itu akan di simpan di server halaman, kemudian di ambil oleh editor bahasa yang akan mengedit kata-kata dan bahasa sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Setelah itu di ambil oleh layout (orang yang menata letak sebuah halaman) yang bertugas mengatur tata letak halaman agar tampak menarik dengan menggunakan software I-desain.
Setelah semua proses pengolahan berita berjalan lancar, orang yang akan mencetak berita dapat membuka server halaman. Sistem pencetakan ini menggunakan SCJJ yang merupakan kepanjangan dari Sistem Cetak Jarak Jauh. Dengan menggunakan teknologi internet, orang yang akan mencetak berita dapat membuka server halaman dan memilih berita mana saja yang akan dijadikan berita dalam bentuk koran. Setelah itu proses pencetakan ribuan koran segera dilakukan agar cepat tersebar di masyarakat. Pada pencetakan ini, kertas koran yang digunakan berasal dari kertas bekas dari luar negeri yang kemudian dibubur menjadi kertas koran baru.
Koran yang telah dicetak, kemudian akan disebarluaskan kepada loper koran. Loper koran kemudian menawarkannya ke penjual koran baik pedagang koran pinggiran maupun pedagang koran yang menawarkan di pinggir jalan sekitar lampu merah. Harga koran tersebut adalah Rp.2500,00 dari harga asli kantor pembuatan. Namun, pada tulisan di pojok kakan atas koran tertera harga Rp.4500,00.


2.5 KEGIATAN PERUSAHAAN
            Berita yang akan diolah selalu mengikuti prosedur yang telah diterapkan. Berita yang telah ditulis wartawan tadi, akan dikirim ke server news yang kemudian diambil oleh orang yang bertanggungjawab terhadap halaman atau yang biasa disebut dengan redaktur. Tugas redaktur nantinya akan memberi judul pada pembahasan koran tersebut. Pemilihan judul pastinya harus yang dapat membuat pembacanya tertarik untuk membacanya. Setelah itu akan di simpan di server halaman, kemudian di ambil oleh editor bahasa yang akan mengedit kata-kata dan bahasa sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Setelah itu di ambil oleh layout (orang yang menata letak sebuah halaman) yang bertugas mengatur tata letak halaman agar tampak menarik dengan menggunakan software I-desain.
Setelah semua proses pengolahan berita berjalan lancar, orang yang akan mencetak berita dapat membuka server halaman. Sistem pencetakan ini menggunakan SCJJ yang merupakan kepanjangan dari Sistem Cetak Jarak Jauh. Dengan menggunakan teknologi internet, orang yang akan mencetak berita dapat membuka server halaman dan memilih berita mana saja yang akan dijadikan berita dalam bentuk koran. Setelah itu proses pencetakan ribuan koran segera dilakukan agar cepat tersebar di masyarakat. Pada pencetakan ini, kertas koran yang digunakan berasal dari kertas bekas dari luar negeri yang kemudian dibubur menjadi kertas koran baru.
Koran yang telah dicetak, kemudian akan disebarluaskan kepada loper koran. Loper koran kemudian menawarkannya ke penjual koran baik pedagang koran pinggiran maupun pedagang koran yang menawarkan di pinggir jalan sekitar lampu merah. Harga koran tersebut adalah Rp.2500,00 dari harga asli kantor pembuatan.


BAB III : SIMPULAN DAN SARAN

4.1 SIMPULAN
            Jadi berdasarkan hasil observasi kunjunga industri dapat disimpuolkan bahwa:
            Profil JAWA POS SURABAYA : Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris.
Teknik pengumpulan data : diperoleh dari observasi dan sesi tanya jawab langsung serta berdasarkan buku panduan KI.

4.2 SARAN
            Berdasarkan hasil observasi kunjunga industri kami dapat memberikan saran sebagai berikut :
1.      Untuk pihak objek studi : Seharusnya memberikan pelayanan yang memadai terhadap para pengunjung siswa, sehingga dapat menimbulkan kesan nyaman sehingga pengunjung bisa tenang.
2.      Untuk pihak sekolah : Seharusnya pihak sekolah memberikan pengarahan yang jelas dan tegas kepada para siswa agar program kunjungan industri dapat terlaksana denga sempurna dan sukses.
3.      Untuk pihak siswa : Siswa juga harus sadar untuk memperhatikan dan menaati apa yang diperintah oleh pembina, sehingga siswa dapat memahami tata cara pembuatan laporan dengan benar. 

1 komentar:

  1. mantap bang, tapi untuk struktur organisasinya ga ada ya bang

    ReplyDelete