LAPORAN
KUNJUNGAN INDUSTRI DI JAWA POS SURABAYA
OLEH:
SUPRAN NUR KOLIK
NIS.
KOMPETENSI KEAHLIAN :TEKNIK KOMPUTER
& JARINGAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SAMBENG
Alamat :Jl.Raya Pasar Legi No.1
Kec.Sambeng Lamongan
Telp.(0322) 7738099 e-mail
:smkn1sambeng@gmail.com
LAPORAN
KUNJUNGAN INDUSTRI DI JAWA POS SURABAYA
Dengan
diajukanya sebagai salah satu syarat
untuk mengikuti Ujian
Akhir Nasional pada
sekolah menengah kejuruan
Nergri 1 Sambeng Tahun pelajaran 2013/2014
OLEH
SUPRAN NUR KOLIK
NIS:
KOMPETENSI KEAHLIAN
: TEKNIK KOMPUTER &
JARINGAN
PEMERINTAH KABUPATEN
LAMONGAN
DINAS
PENDIDIKAN
SMK
NEGERI 1 SAMBENG
Alamat : Jl.Raya Pasar
Legi No.1 Kec.sambeng Lamongan
Telp.(0322) 7738099 Website :
smkn1sambeng.sch.id
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan kunjungan Industri di
Jawa POS Surabaya
yang disusun oleh
Supran nur kolik
NIS : Kompetensi Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan
Telah
diterima dan disetujui
sebagai salah satu
syarat untuk ikut
serta mengikuti Ujian
Akhir Nasional disekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1
Sambeng.
Ka.Kompetensi Keahlian Sambeng, Oktober 2013
Pembimbing
JAYAT,S.Kom ARIS
SUYANTO RIBOWO,S.Kom
NIP:
Mengetahui
Kepala
Sekolah
Drs.ALI IMRON
Pembina
NIP . 19640105199103 1 003
MOTTO
Jangan
kembangkan mulut tapi kembangkanlah skillmu
·
Hidupmu
akan berarti jika engkau mau berusaha untuk belajar
·
Pendidikan
bukan persiapan untuk hidup tapi pendidikan adalah hidup itu sendiri
Kata Pengantar
Assalamualaikum
wr.wb
Hakikat belajar
adalah aktifitas perubahan
tingkah laku pembelajaran. Perubahan tingkah laku
akan tercapai melalui
kerja keras dan usaha
cerdas serta siapapun
mereka yang terlibat
dalalm proses pembelajaran.
Allhamdulilah, segala
puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat pertolongan-NYA laporan
kunjungan industri kelas XI tkj di
JAWA POS SURABAYA
ini dapat terwujud.
Laporan studi
lapangan ini di
susun dengan tujuan
agar dapat dijadikan
acuan semua kegiatan
yang akan dilakukan
sekaligus sebagai pedoaman
bagi peserta panduan
studi lapangan kelas XI
dalam pembuatan laporan
setelah kegiatan ini.
Ucapan
terimakasih yang
sebesar-besarnya kami sampaikan kepada:
1. Drs.ALI IMRON,MM selaku
kepala SMK Negeri
1 Sambeng yang
telah memberikan pengarahan
kepada kami.
2. Aris Siswanto Ribowo,S.kom selaku
pembimbing dan wali
kelas XI tkj.
3. Jayat,S.kom selaku
kaprog TKJ.
Kami
menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan kunjungan
industri ini masih
kurang sempurna, untuk
itu kritik dan
saran yang membangun
bagi kami sangatlah
diharapkan. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Sambeng,
Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
a. Halaman Judul.................................................................
b. Halaman Pengesahan.......................................................
c. Halaman Motto...................................................................
d. Kata Pengantar..................................................................
e. Daftar Isi................................................................................
f. Daftar Gambar.....................................................................
g. Daftar
Lampiran..................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Tujuan Kunjungan Industri (KI)........................................................
1.3 Manfaat............................................................................................
BAB
II ISI LAPORAN
2.1 Profil
Perusahaan...........................................................................
a. Sejarah Berdirinya
Perusahaan............................................
b. Struktur Organisasi...............................................................
2.2 Pengumpulan Data.........................................................................
2.3 Produk Perusahaan........................................................................
2.4 Proses Produksi.............................................................................
2.5 Kegiatan
apaerusahaan..................................................................
BAB
III PENUTUP
3.1 Simpulan..........................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 1. Gedung JAWA POS SURABAYA............................................
Gambar 2. Kantor pembuatan berita...........................................................
Gambar 3. Alat pengembangan berita........................................................
Gambar 4. PC yang digunakan pada
setiap ruang kerja.............................
Gambar 5. Ruang kerja
...............................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengembangan teknologi informasi (TI)
pada akhirnya akan mengubah sejarah dunia kesatu masyarakat yang luas dan
berbudaya informasi. Perlunya diadakan Kunjungan Industri ini agar siswa bisa
mengetahui bagaimana perkembangan teknologi yang semakin mendunia dikehidupan masyarakat, dan supaya
siswa-siswi bisa menghasilkan pengembangan maupun keterampilan dalam
pengoperasian teknologi informasi (TI) untuk kebutuhan dimasa yang akan datang
, agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi saat ini.
1.2 TUJUAN KUNJUNGAN INDUSTRI (KI)
1.
Agar
siswa-siswi bisa mengetahu dunia luar yang memiliki perkembangan yang mulai
pesat dibidang teknologi ,yang nantinya mereka akan dituntut untuk bisa bekerja
dengan kemsjusn teknologi saat ini.
2.
Menerapkan
sikap disiplin untuk belajar sungguh-sungguh agar saat lulus nanti bisa
memegang sebuah ilmu serta pengalaman yang cukup untuk masuk dan diterapkan di
dunia industri.
1.3 MANFAAT DAN PENTINGYA KUNJUNGAN
INDUSTRI
Dalam dunia usaha sangat berperan
sekali dalam sebuah pengalam para siswa maupun siswi yang masih dalam tahap
pembelajaran yang nantinya akan ikut serta dalam pengembangan dunia industri
tersebut , dan dunia industri yang berpengaruh dalam pengembangan ilmu dan yang
terpenting kunjungan industri ini dapat meberi dan menambah pengalaman yang
lebih sehingga kita tidak akan kesulitan jika suatu saat akan bekerja di dunia industri
yang sesungguhnya.
BAB II : ISI LAPORAN
2.1
PROFIL PERUSAHAAN
Dari
berbagai sumber yang dikumpulkan penulis, diperoleh keterangan bahwa Jawa Pos merupakan
salah satu surat kabar terbesar dan tertua di Jawa Timur. Dalam tulisan Irawan
(2003 ; 74) disebutkan bahwa Jawa Pos didirikan oleh The Cung Shen atau Soeseno
Tedjo pada tanggal 1 Juli 1949.
Sebagai
salah satu sebuah perusahaan penerbitan tertua di Jawa Timur, menurut situs
www.scribd.com, Jawa Pos sempat beberapa kali mengalami perubahan ejaan dan
tulisan yakni pada JAVA POST (1949-1954), DJAWA POST (1954-1957), berganti lagi
menjadi DJAWA POS (1957-1960) dan sejak 1960 menjadi JAWA POS.
Salah
satu ciri khas tulisan dalam Jawa Pos dari terbitan pertamanya adalah cenderung
kritis dan tanpa basa-basi. Hal ini dipengaruhi oleh kepemimpinan Goh Tjing
Hok, seorang republiken yang kerap beroposisi dengan pemerintah.Goh Tjing Hok
sendiri menyadari bahwa kondisi kemerdekaan yang relatif masih bayi harus
dipertahankan sekuat-kuatnya dari pengaruh ancaman pendudukan kembali kolonial
Belanda.
Keluar
dari ancaman pendudukan, Goh Tjing Hok masih sering medapatkan teguran karena
tulisan-tulisannya di Jawa Pos. Salah satunya pada tahun 1951 Goh Tjing Hok
masuk penjara selama enam bulan karena tuduhan membocorkan rahasia negara lewat
berita tentang rancangan kebijakan kabinet Soekiman-Soewirjo untuk mematikan
Partai Komunis Indonesia.
Pola
pemberitaan yang kritis dari Jawa Pos, menyebabkan Partai Komunis Indonesia
saat itu merasa gerah karena sering dipojokan posisinya ditengah masyarakat.
Merasa perlu untuk menandingi Jawa Pos, PKI kemudian secara resmi menerbitkan
surat kabar Djawa Timoer yang dipimpin oleh Djoeki A.Azis.
Lewat
pemberitaannya, Djawa Timoer balas memuat tulisan yang menyerang Jawa Pos.
Tidak hanya itu, Pimpinan Redaksi Jawa Pos saat itu Thio Oen Sik (Setyono)
merasa perlu meminta perlindungan dari PWI Soerabaya akibat ancaman terhadap
dirinya. Selanjutnya oleh PWI, Setyono dianjurkan untuk mengundurkan diri
sementara dari kedudukan sebagai Pimred yang selanjutnya dipegang oleh
Moestopo, salah seorang Wapimred Jawa Pos yang juga terkenal lantang dan keras
terhadap PKI.
Sirkulasi
Jawa Pos pada awal terbitnya sangat sedikit. Jawa Pos hanya pernah dicetak
sebanyak 1000 eksemplar pada tahun 1949 dan 4000 eksemplar pada tahun 1954.
Tahun 1957 hanya berjumlah 400
eksemplar. Pada kurun waktu 1960 sampai dengan 1965, tiras Jawa Pos naik
menjadi 10.000 eksemplar dan puncaknya dicapai pada tahun 1970 dengan jumlah
20.000 eksemplar.
Prestasi
ini ternyata merupakan puncak prestasi pengelola Jawa Pos generasi pertama.
Terbukti pada tahun 1981, tiras Jawa Pos merosot sampai dengan 7000 eksemplar.
Di Surabaya sendiri, Jawa Pos saat itu tidak bisa menjual lebih dari 2000
eksemplar, di Malang, hanya 250 eksemplar.
Tahun
1982, Jawa Pos dibeli oleh Grafiti Pers-Tempo Group. Pilihan Chung-Shen
terhadap Grafiti Pers disebabkan faktor psikologis, bahwa sebagai pendiri Jawa
Pos, ia lebih rela menyerahkan perusahaannya kepada perusahaan yang belum
pernah bergerak di bidang yang sama (penerbitan koran) daripada yang sudah
masuk dalam jaring bisnis media koran harian. Alasannya bahwa Jawa Pos akan
lebih diperhatikan dan dianak tirikan oleh pemilik barunya.
Eric
Samola, sebagai pimpinan dari Grafiti Pers mempercayakan kepada Dahlan Iskan,
yang semula adalah kontributor Tempo (menurut sumber lain Dahlan Iskan adalah
Kepala Biro Tempo saat itu) untuk wilayah Surabaya, guna mengelola Jawa Pos.
Berkat
kegigihan Dahlan Iskan, Jawa Pos berhasil meraup kemajuan yang pesat dari sisi
sirkulasi dan pengiklan. Peningkatan oplah yang paling tajam adalah pada tahun
1996 dimana Jawa Pos bertiras 20.351 eksemplar tiap hari. Dengan tiras ini, Jawa
Pos hampir mutlak mendominasi peredaran koran di Indonesia Bagian Timur
Penguasaan
sirkulasi daerah Jawa Timur dan Indonesia Timur, menjadi tulang punggung bagi
perkembangan group Jawa Pos, termasuk diantaranya dengan menggandeng puluhan
koran lokal untuk bergabung dengan Jawa Pos dengan konsep bapak angkat. Dengan
konsep seperti oplah Jawa Pos per hari sangat besar. Menurut keterangan
Kurniawan Muhammad, salah seorang redaktur Jawa Pos, oplah koran ini (tidak
termasuk grup medianya) di Jawa Timur mencapai 400.000 eksemplar per hari.
Dalam
situs wikipedia didapatkan keterangan bahwa koran ini menjadi sangat kuat dan
mmeiliki jejaring pemberitaan “tanpa batas” karena memiliki Jawa Pos News
Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana
memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan
percetakan di Indonesia. Seorang redaktur Jawa Pos kepada penulis pernah
mengatakan bahwa andaikata seluruh wartawan dari sebuah radar Jawa Pos tidak
bekerja dalam satu hari pun, Jawa Pos dengan halaman radarnya tetap bisa
terbit.
Tahun
2002, Jawa Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas
dua kali lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima
Sura Perinta, mampu memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di
Kabupaten Gresik, hanya 45 menit bermobil dari Surabaya.
Setelah
sukses mengembangkan media cetak di seluruh Indonesia, pada tahun 2002 Jawa Pos
Grup mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti
Batam TV di Batam, Riau TV di Pekanbaru, FMTV di Makassar, PTV di Palembang,
Parahiyangan TV di Bandung.
Memasuki
tahun 2003, Jawa Pos Group merambah bisnis baru : Independent Power Plant.
Proyek pertama adalah 1 x 25 MW di Kab. Gresik, yakni dekat pabrik kertas.
Proyek yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di Kaltim, bekerjasama dengan perusahaan
daerah setempat
b.
Struktur
Organisasi
2.2
TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Dalam teknik pengumpulan data
penulisan laporan ini diperoleh dari JAWA POS SURABAYA dengan cara penulis
mengunjungi atau datang bertanya langsung kelokasi atau dari pihak yang
bersangkutan denga perusahaan, disana ada pemandu dari JAWA PO S SURABAYA yang
kemudian akan menjelaskan secara detail tentang sejarah atau profil lengkap
dari JAWA POS SURABAYA dengan menggunakan proyektor.
Setelah penjelasan tentang profile
perusahaan lalu mengadakan sesi tanya jawab. Sestelah iti akan diajak untuk
menjelajahi tempat-tempat di JAWA POS SURABAYA , dan selain utu data ini juga
di peroleh dari buku panduan yang diberika bapak/ibu guru untuk mempermudahkan
dalam penyusunan laporan Kunjungan Industri.
2.3
PRODUK PERUSAHAAN
• Jawa Pos (utama), berisi berita-berita utama, politik,
ekonomi/bisnis, Jawa Timur, nasional, internasional, dan rubrik-rubrik tematik
lainnya.
• Metropolis, berisi berita Kota Surabaya dan sekitarnya
(Sidoarjo dan Gresik), Deteksi (halaman untuk remaja, salah satunya berisi
polling harian), hiburan, kesehatan, teknologi, dan rubrik-rubrik
"ringan" lainnya serta rubrik mingguan
• Olahraga, berisi berita-berita olahraga, terutama ulasan
mengenai sepak bola dan balap (Formula 1, MotoGP). Seksi ini juga berisi iklan
baris.
• DetEksi berisi berita tentang kehidupan remaja, mulai dari
otomotif, style, techno, hingga anime. terdiri dari 3 halaman yang disisipkan
pada bagian Metropolis. Hingga kini detEksi Jawa Pos aktif mengadakan event
seperti DetEksi Basketball League, Dan MAding Championship. Halaman ini kini
telah menjadi bacaan wajib bagi remaja di Surabaya. Seksi ini semua crew-nya masih
berstatus mahasiswa, mulai dari reporter, editor, hingga fotografer.
2.4
PROSES PRODUKSI PERUSAHAAN
Para
wartawan Koran Jawa Pos mencari
berita di lapangan sejak dini hari pukul 00.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB,
kemudian dikirimkan ke server. Setiap harinya wartawan selalu bekerja
sedemikian rupa untuk mencari berita-berita yang terbaru dan terkini. Sesuai
dengan slogannya “Selalu ada yang baru”, sebisa mungkin menyuguhkan berita yang
teraktual hanya untuk pembacanya.
Pada
pukul 16.00 WIB para wartawan segera datang menuju kantor Jawa Pos untuk
membuat berita. Berita boleh dibuat pada saat berada di lapangan atau saat
telah berada di kantor, kemudian dikirim ke server
news. Setelah itu berita akan diambil oleh redaktur (orang yang
bertanggungjawab terhadap halaman) yang akan diberi judul oleh redaktur
tersebut. Pengerjaan penulisan berita tersebut dapat dilakukan dari sore hari
dan berakhir hingga malam hari. Berita yang ditulis berasal dari empat sumber,
yaitu dari wartawan Jawa Pos,
wartawan media grup Jawa Pos,
wartawan dari kantor berita, dan berita yang didapat dari masyarakat sekitar.
Setiap media grup akan mengirimkan lima foto dan berita yang terbaik pada saat
itu untuk dikirim ke pusatnya yaitu Jakarta.
Berita
yang akan diolah selalu mengikuti prosedur yang telah diterapkan. Berita yang
telah ditulis wartawan tadi, akan dikirim ke server news yang kemudian diambil oleh orang yang bertanggungjawab
terhadap halaman atau yang biasa disebut dengan redaktur. Tugas redaktur
nantinya akan memberi judul pada pembahasan koran tersebut. Pemilihan judul
pastinya harus yang dapat membuat pembacanya tertarik untuk membacanya. Setelah
itu akan di simpan di server halaman, kemudian di ambil oleh editor bahasa yang
akan mengedit kata-kata dan bahasa sesuai dengan EYD (Ejaan yang
Disempurnakan). Setelah itu di ambil oleh layout (orang yang menata letak
sebuah halaman) yang bertugas mengatur tata letak halaman agar tampak menarik
dengan menggunakan software I-desain.
Setelah
semua proses pengolahan berita berjalan lancar, orang yang akan mencetak berita
dapat membuka server halaman. Sistem pencetakan ini menggunakan SCJJ yang
merupakan kepanjangan dari Sistem Cetak Jarak Jauh. Dengan menggunakan
teknologi internet, orang yang akan mencetak berita dapat membuka server
halaman dan memilih berita mana saja yang akan dijadikan berita dalam bentuk
koran. Setelah itu proses pencetakan ribuan koran segera dilakukan agar cepat
tersebar di masyarakat. Pada pencetakan ini, kertas koran yang digunakan
berasal dari kertas bekas dari luar negeri yang kemudian dibubur menjadi kertas
koran baru.
Koran yang
telah dicetak, kemudian akan disebarluaskan kepada loper koran. Loper koran
kemudian menawarkannya ke penjual koran baik pedagang koran pinggiran maupun
pedagang koran yang menawarkan di pinggir jalan sekitar lampu merah. Harga
koran tersebut adalah Rp.2500,00 dari harga asli kantor pembuatan. Namun, pada
tulisan di pojok kakan atas koran tertera harga Rp.4500,00.
2.5
KEGIATAN PERUSAHAAN
Berita yang
akan diolah selalu mengikuti prosedur yang telah diterapkan. Berita yang telah
ditulis wartawan tadi, akan dikirim ke server
news yang kemudian diambil oleh orang yang bertanggungjawab terhadap
halaman atau yang biasa disebut dengan redaktur. Tugas redaktur nantinya akan
memberi judul pada pembahasan koran tersebut. Pemilihan judul pastinya harus
yang dapat membuat pembacanya tertarik untuk membacanya. Setelah itu akan di
simpan di server halaman, kemudian di ambil oleh editor bahasa yang akan mengedit
kata-kata dan bahasa sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Setelah itu
di ambil oleh layout (orang yang menata letak sebuah halaman) yang bertugas
mengatur tata letak halaman agar tampak menarik dengan menggunakan software
I-desain.
Setelah
semua proses pengolahan berita berjalan lancar, orang yang akan mencetak berita
dapat membuka server halaman. Sistem pencetakan ini menggunakan SCJJ yang
merupakan kepanjangan dari Sistem Cetak Jarak Jauh. Dengan menggunakan
teknologi internet, orang yang akan mencetak berita dapat membuka server
halaman dan memilih berita mana saja yang akan dijadikan berita dalam bentuk
koran. Setelah itu proses pencetakan ribuan koran segera dilakukan agar cepat
tersebar di masyarakat. Pada pencetakan ini, kertas koran yang digunakan
berasal dari kertas bekas dari luar negeri yang kemudian dibubur menjadi kertas
koran baru.
Koran yang telah dicetak, kemudian
akan disebarluaskan kepada loper koran. Loper koran kemudian menawarkannya ke
penjual koran baik pedagang koran pinggiran maupun pedagang koran yang
menawarkan di pinggir jalan sekitar lampu merah. Harga koran tersebut adalah Rp.2500,00
dari harga asli kantor pembuatan.
BAB III :
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 SIMPULAN
Jadi
berdasarkan hasil observasi kunjunga industri dapat disimpuolkan bahwa:
Profil
JAWA POS SURABAYA : Jawa
Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat
itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di
Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar,
lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan
Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan
Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus.
Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam.
Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang
lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung
Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi
mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di
London, Inggris.
Teknik pengumpulan data : diperoleh dari observasi dan sesi
tanya jawab langsung serta berdasarkan buku panduan KI.
4.2 SARAN
Berdasarkan
hasil observasi kunjunga industri kami dapat memberikan saran sebagai berikut :
1.
Untuk pihak objek studi : Seharusnya memberikan
pelayanan yang memadai terhadap para pengunjung siswa, sehingga dapat
menimbulkan kesan nyaman sehingga pengunjung bisa tenang.
2.
Untuk pihak sekolah : Seharusnya pihak sekolah
memberikan pengarahan yang jelas dan tegas kepada para siswa agar program
kunjungan industri dapat terlaksana denga sempurna dan sukses.
3.
Untuk pihak siswa : Siswa juga harus sadar untuk
memperhatikan dan menaati apa yang diperintah oleh pembina, sehingga siswa
dapat memahami tata cara pembuatan laporan dengan benar.
mantap bang, tapi untuk struktur organisasinya ga ada ya bang
ReplyDelete